Sabtu, 04 Desember 2010

Wanita Sholehah, kapankah kuwujudkan?

Perhiasan yang paling indah bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia

Perhiasan yang paling indah bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia
Itulah ia wanita sholehah
Ia menghiasi dunia

Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab Al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Walau berjualan di rumah saja

Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan
Harta kemewahan dileburkan

Di dalam kehidupan ini
dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar
Ditengah gelombang kehidupan

Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab al Qur'an didaulahkan
Suami mereka ditaatinya
Akhlak mulia yang ia hadirkan

Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan
Harta kemewahan dileburkan

Di dalam kehidupan ini
dia menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar
Ditengah gelombang kehidupan

Wanita sholehah....

(the Fikr)

Aq menangis mendengar lagu ini, sebuah gambaran keindahan yang terukir jelas dari seorang muslimah kaffah. Ia begitu sempurna. Sempurna dalam menjaga kehormatannya, sempurna dalam pengabdiannya kepada sang suami, sempurna dalam mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an, sempurna dalam pengorbanan dan ketegaran, sempurna akhlaqnya, sempurna keimanan dan keislamannya.

Penghargaan tertinggi yang hanya pantas didapatkan oleh abdi Allah. Perhiasan terindah yang mengalahkan gemerlap emas permata. Bagai sekuntum mawar yang tegar di tengah gelombang kehidupan. Begitu indah, begitu berharga.

Lalu aku menoleh pada diriku. Sebuah fakta yang melukiskan keterbalikan. Aku yang masih belum bisa sepenuhnya menjaga izzahku. Aku yang masih begitu jauh dari Al-Qur’an. Kegagalan dan kesulitan hidup bahkan mampu membuatku kehilangan arah dan putus asa. Di mana letak ketegaran? Di mana terselip pengorbanan?

Berapa banyak hal yang telah kulakukan di jalanNya? Sudahkah semua itu kulakukan dengan ikhlas? Tidakkah ada harap pujian yang menyertainya?

Rabbi,,, bantu hamba mencapai derajat itu,,,

1 komentar: