Kamis, 02 Desember 2010

Sesejuk Rindu PSI 3 (part 3)

Hari ketiga dan terakhir rangkaian acara PSI 3. Asupan ruhiyah hari ini diwakili dengan kegiatan SMS (Sunday Morning Spirit) yang membahas masalah kepemimpinan Rasul. Tidak dapat dipungkiri kalau beberapa dari kami kurang bisa menangkap materi dengan baik. Bukan karena penjelasannya yang kurang jelas atau pembawaan sang ustadz yang kurang menarik, hanya saja pikiran kami masih dilingkupi bagian demi bagian faktor SWOT yang belum sempurna. Dengan tampang melas aku meminta penjelasan mengenai hal tersebut pada soulmateku, wakabiro Admin BPM. Tapi percuma, aku sudah terlanjur down.

Penderitaan kami tidak berhenti sampai di situ. Gara-gara pertimbangan waktu yang kurang pas, akhirnya jadwal sarapan diundur setelah materi terakhir. Kamipun mengikuti materi dengan wajah nyengir menahan lapar. Saat inilah kami bisa merasakan bagaimana penderitaan orang-orang yang bahkan tidak bisa menjanjikan akan memberikan asupan energi untuk tubuhnya. Rabb,,, ampuni kami yang kurang bisa bersyukur atas rahmatMu.

Pukul sepuluh pagi, aku dan kedua putri kastil melangkahkan kaki menuju parkiran manarul Ilmi. Satu hal yang ada dalam benak kami, bagaimana bisa menemukan pasangan syuro yang telah disebar pada tiga titik kritis. Dari kejauhan kami melihat dua kelompok ikhwan tengah berjaga di pos darurat. Menanti korban kelaparan yang baru saja mendapatkan pertolongan pertama dari panitia.

Dalam kebingungan, salah satu putri kastil berkata, “Kayaknya yang depan ini deh, Ukh.” tanpa pikir panjang kami segera menuju balik hijab pos pertama. Sampai di TKP, kami lebih bingung lagi melihat potongan tikar dengan lebar sekitar 60 cm yang mbejudul di balik hijab. Ini cukup nggak yah dipake duduk? Kataku dengan suara lirih, namun cukup keras untuk didengar kaum Adam di seberang. “Kita juga sempit koq, Ukh. Nggak pa-pa.”

Ditemani semilir angin dan sesekali bunyi kendaraan yang lalu lalang, syuro’pun dimulai. Diawali dengan kabar gembira tentang datangnya salah satu anggota kelompok yang mengaku telah melahap habis semua menu LKMM TM. Seperti merasakan hujan pertama di penghujung kemarau, ada kesejukan yang mengaliri relung hatiku. Inna ma’al ‘usri yusroo, kalimat itu benar adanya.

Dengan sigap sang pahlawan alumni LKMM TM mengarahkan kami untuk berpikir cepat, menemukan tiap celah dan solusi dari tiap lini di JMMI. Aku puas, mereka tidak perlu tahu kalau ada setetes air mata haru yang mengembun di ujung mataku. Setelah beberapa waktu tertekan oleh keterbatasan kemampuan, akhirnya aku menemukan secercah harapan yang membuatku semakin yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin untukNya.

Ba’da dhuhur di ruang sidang FTI, presentasi pertama dipersembahkan oleh kelompokku. Kalau boleh aku menilai secara subyektif, aku akan mengatakan “perfect”. Semua berjalan sesuai rencana, termasuk pembagian job yang mengharuskan semua orang di kelompok kami untuk berargumen.

Matahari mulai meredupkan sinarnya, siap berganti dengan senyum manis sang rembulan. Rangkaian acara PSI 3 telah usai. Menyisakan kesan manis dalam bingkai persaudaraan. Sejenak aku merasa ada ikatan yang begitu kuat dengan organisasi yang membesarkanku selama tiga tahun ini. Sempat pula aku merasa keputusanku untuk meninggalkannya di tahun keempat perlu dipertimbangkan lagi. Hanya Allah yang tahu, apa yang akan terjadi nanti. Semoga aku mampu memberikan yang terebaik di sisa waktu enam bulan ini. Hingga detik aku mengakhiri tulisan ini masih bisa kurasakan kesejukan rindu PSI 3. Thanks 4 all,,,(Miel)


PSI 3 in memorial, 26-28 Nopember 2010

2 Desember 2010, 18.52 WIB

Asrama Mahasiswa ITS D205

Tidak ada komentar:

Posting Komentar